Dua Tahun Tutup, Satwa di Kebun Binatang Mini Banyak Mati. Ini Penjelasan DKP3

 
hallobanua.com, BANJARMASIN- Selama 2 tahun lebih tutup karena pandemi Covid-19, puluhan satwa koleksi Kebun Binatang Mini (KBM) atau Taman Satwa Jahri Saleh, kondisinya cukup memprihatinkan, banyak ada puluhan satwa yang mati. 

Hal itu pun diakui Medik Veteriner, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin, drh Annang Dwijatmiko. 

"Satwa kita ada sekitar puluhan yang mati," ungkapnya saat disambangi di KBM Jahri Saleh belum lama tadi. 

Dikatakan drh Annag, penyebab matinya beberapa satwa tersebut dampak ketika terjadi banjir besar awal Januari 2021 lalu di Banjarmasin. 

Annang memaparkan, untuk jenis satwa yang mati itu mulai dari jenis unggas, primata sampai reptil. 

"Koleksi satwa kita berkurang drastis saat itu. Tidak ada penambahan kecuali hibah dari masyarakat. Sekarang koleksi kita ada 40 ekor, zona primata, aves, unggas, reptil, rusa dan buaya," paparnya. 

Meski begitu, ia mengklaim jika selama kebun binatang mini ini ditutup, tim bersama DKP3 tetap melakukan pemantauan dan pemeriksaan kesehatan hewan. 

"Kini dua hari sekali kita rutin melakukan pemeriksaan dan pemberian vitamin kepada satwa koleksi kebun binatang mini," katanya. 

Selain itu, ia mengaku pihaknya berencana akan menambah satwa koleksi yang jumlah dan jenisnya akan disesuaikan dengan kondisi kandang penampungan satwa yang ada. 

"6 item satwa tambahan satwa baru nanti. Tapi untuk jenisnya masih kita rahasiakan. Biar jadi surprise bagi pengunjung yang datang," imbuhnya. 

Ia bilang, rencana penambahan jenis satwa baru di Kebun Binatang Mini ini dilakukan pada bulam Mei ini. Akan tetapi untuk jenisnya masih dirahasiakan. 

"Kita rahasiakan dulu, jadi surprise buat pengunjung. Disesuaikan dengan kondisi penampungan," tutupnya. 

Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm
Baca Juga
Hallosulsel

Follow Instagram Kami Juga Ya