sulsel.hallobanua.com, Makassar-- Membangkitkan ekonomi di Kota Makassar dengan menggangkat makanan dan minuman khas Makassar menjadi salah satu tujuan perayaan HUT Kota Makassar ke-414 di Kota Makassar yang dilakukan di Anjungan City Of Makassar, Pantai Losari, Selasa (9/11/2021).
Menurut Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengaku bahwa perayaan HUT Kota Makassar memang sengaja mengangkat konsep perayaan Recovery Untuk Masa Depan. Sebab, Makassar Recover merupakan sebuah konsep yang terukur dan terencana untuk kebangkitan Kota Makassar usai dilanda pandemi Covid-19 .
"Berangsur-angsur kita bangkit dalam pandemi ini dan Makassar Recover itu ada tiga tujuannya yang pertama imunitas kesehatan, kedua adaptasi sosial, dan ketiga ekonomi recovery. Perayaan ini kita akan usahakan ekonomi Makassar bisa bangkit lagi," akunya.
Lanjut Danny bahwa perayaan hari jadi Kota Makassar, pemerintah kota memperkenalkan kue taripang sebagai kue khas Kota Makassar untuk bisa dinikmati dengan secangkir kopi dan teh hangat. Berdasarkan hasil survei, jika 1 juta orang minum kopi dan minum teh di Makassar dan jika dinikmati bersama 1 kue taripang maka ada Rp2 miliar uang berputar dalam UMKM masyarakat di Makassar.
"Adaptasi sudah lebih kuat dan Kota Makassar saatnya membangkitkan ekonomi. Ekonomi recovery harus kita mulai dari hal-hal sederhana, harus kita perkuat di UMKM dan UMKM hari ini kita mulai dari UMKM kopi dan taripang," jelasnya.
Selain itu, perputaran ekonomi tumbuh dari lorong-lorong dan UKM kecil di Kota Makassar, jika dalam 1 tahun komoditif UMKM bisa dibangkitkan maka, perputaran ekonomi lewat lorong-lorong ada Rp750 miliar berputar setiap tahunnya. Selain itu, program lorong wisata menjadi program andalan Kota Makassar dalam membangkitkan ekonomi pasca masa pandemi.
"Kalau konsep lorong kita bangkitkan kembali setelah serial lorong sebelumnya seperti lorong garden, dan sekarang serial terakhir yaitu lorong Wisata dan co'mo akan bertugas mengelilingi seluruh lorong, gratis. Tettere' pun begitu melayani seluruh pesanan yang ada," tuturnya.
Dhita Anggraeni/Sywl
